Sunday, September 13, 2009

7 Mitos Islam

By Timothy R. Furnish

Mr. Furnish, Ph.D (Islamic History), adalah Asisten Professor, Sejarah, Georgia Perimeter College, Dunwoody, GA 30338. Mr. Furnish adalah penulis “Holiest Wars: Islamic Mahdis, their Jihads and Osama bin Laden” (Praeger, 2005).

Paling tidak akibat 9/11, AS semakin mempertajam pengetahuannya ttg Islam dan Timur Tengah. Sayangnya, informasi yg dilancarkan media ttg kedua topik ini sering salah. Inilah ketujuh mitos ttg Islam dan Sejarah Islam yg berulang2 disampaikan media.

Pertama, bahwa Islam adalah agama yg paling pesat pertumbuhannya didunia.
Mormonisme dan Scientology juga menganggap diri tumbuh pesat, tetapi tidak banyak orang diluar Salt Lake City dan Hollywood percaya.

Spt dipaparkan Philip Jenkins dari Penn State University dalam tulisannya ttg Agama Kristen—khususnya Gerakan Pantekosta - adalah kepercayaan yg paling cepat pertumbuhannya. Saat ini ada 2 milyar Kristen dan 1.3 milyar Muslim (dari total penduduk dunia 6 milyar), dan dalam abad ke 21, Agama Kristen akan meningkatkan posisinya akibat pertumbuhan di sub-Sahara Afrika dan Cina.

Kedua, bahwa Islam adalah agama damai.

Memang ada ayat2 Quran yg menunjukkan toleransi :

Surah al-Baqarah:256 says “there shall be no compulsion in religion;” Surah al-Furqan:65ff says that Allah will be merciful to those who repent and do good works; and Sura al-Nisa’:19ff enjoins Muslim men to provide financially for wives and ex-wives.

Namun ayat2 itu tenggelam dgn adanya :

Surah Anfal:12ff dan Surah Muhammad:3ff command the beheading of unbelievers; Sura al-Nisa’:34ff allows for beating of one’s wives and in verses 74ff and 94ff, promises great reward for those who die fighting for Allah; Sura al-Ma’idah:51 says “Believers, take neither Jews nor Christians for your friends.”

Memang ada bagian kekerasan dalam Injil atau dalam Buku Perjanjian Lamanya Yahudi (Joshua dan David merupakan pemimpin militer dan agama sekaligus). Tapi baik Muslim maupun non-Muslim tidak membantah adanya ayat2 kekerasan dan misoginistik dlm Qur’an ini. Banyak alasan membenarkan ayat2 tsb, misalnya: tergantung konteks, artinya cuma metaforis dsb dsb. Tetapi orang tidak dapat mengatakan bahwa ayat2 ini tidak eksis. Jadi orang yg mengatakan bahwa Islam mengajarkan perdamaian jelas belum pernah membaca Quran.

Memang kebanyakan Muslim jaman sekarang tidak memberlakukan ayat2 ttg pemenggalan kepala. Tetapi tetap saja ada Muslim yg mengartikannya secara harafiah.

Ketiga, bahwa Jihad bukan berarti perang suci.
Kebohongan ini sering muncul dalam buku referensi dan media yg berulang2 menekankan bahwa jihad sebenarnya berarti “upaya menjadi Muslim yg baik.”

Namun sejarah Islam menunjukkan bahwa JIHAD berarti ; BERTEMPUR MELAWAN NON-MUSLIM GUNA MELUASKAN WILAYAH DIBAWAH PENGUASAAN MUSLIM. Al-Bukhari hidup dlm abad 9M dan merupakan biographer Muhamad yg paling berotoritas mengatakan dgn tegas dan berkali2 bahwa jihad berarti “perang suci.” Jihad sbg “Muslim piety” hanyalah milik kaum Sufi, cabang ajaran mistik Islam, dan sekarang merupakan pandangan minoritas.

Sejarah Islam juga penuh dgn pemimpin yg menyatakan jihad melawan musuh merkea – bahkan Kerajaan Ottoman yg lumayan moderat-pun menyatakan jihad melaawan Perancis, Inggris dan Rusia dalam Perang Dunia I !

Keempat, adalah kebohongan terbesar bahwa Islam disebarkan secara damai dari jazirah Arab, seakan2 pengikut Muhamad mengetuk dari pintu ke pintu sambil membagi2 brosur. Dari permulaan abad ke 7, Muslim secara militer menaklukkan wilayah2 dan memaksa orang utk memeluk Islam. Memang, banyak kerajaan Kristen melakukannya pula, TETAPI MEREKA TIDAK PERNAH MEMBANTAHNYA !

Tentara Arab Muslim menghancurkan Kerajaan Persia dan mengganti agama penduduk asli, Zoroastria; mereka menginvasi satu2nya kerajaan Kristen Bizantin yg masih tersisa dan dalam beberapa abad mencaplok sebagian wilayahnya. Pd thn 732M, dari Maroko, tentara Muslim masuk ke Perancis ! Th 750M, wawasan Muslim menguasai wailayah dari jazirah Iberia sampai ke India. Dan dalam abad berikutnya, Muslim tetap mengadakan serangan2 ofensif, dgn hanya 2 pengecualian: aksi “Reconquista” di Iberia dan the Crusades.

Kelima, mitos membosankan bahwa pihak Crusader Katolik Eropa-lah yg memulai perang dgn Islam dan selama 8 abad Muslim menangisi ketidakadilan yg mereka alami 8 abad sebelumnya. Sebenarnya, the Crusades, 1095-1291, merupakan upaya kaum Kristen utk merebut kembali wilayah2nya yg dicaplok Islam.

Dongeng berikutnya adalah bahwa kemiskinan menghasilkan teroris.
Kebanyakan teroris 9/11 dan London adalah didikan Universitas dan kelas menengah. Sama dgn para suicide bomber Palestina dan Iraq. Seorang pakar masalah teroris asal Inggris mengatakan bahwa “latar belakang socio-ekonomi ternyata tidak memainkan peranan.” Kemiskinan bisa dijadikan faktro, tetapi tidak cukup utk menjelaskan terorisme Islam

Dongeng terakhir bahwa Islam telah “di-sandera” teroris.
Kalau begitu, Bin Laden, para ayatollah di Iran, Taliban, Wahabisme di Saudi, kesemuanya telah memanfaatkan agama yg “moderat” bagi tujuan mereka. Tapi tidak ada yg bisa mengatakan bahwa kelakuan para teroris itu tidak direstui Quran.

Ibn Taymiyah, pakar Islam yg paling terkenal yg hidup 700 tahun lalu, membagi dunia kedalam DARUL ISLAM dan DARUL HARB. Satu2nya penguasa yg baik adalah yg beragama Muslim, demikian Ibn Taymiyah. Dgn ini ia maksudkan penguasa Muslim yg memberlakukan shariah. Banyak muslim yg tidak setuju tapi banyak juga yg setuju sekali (10 % dari 1.3 milyar Muslim = 130 million. Cukup banyak bukan ?)

Islam sekarang adalah sama dgn agama Kristen sebelum Perang Tigapuluh Tahun (1618-1648) yg mengakibatkan Barat memisahkan agama dari urusan kenegaraan, dan dgn demikian menghapus segala ancaman perang agama.

Kami sekarang perlu membuka mata atas realitas pahit ttg Islam ini. Kalau tidak, ini sama saja dgn membohongi diri sendiri dan akibatnya adalah fatal.

No comments:

Post a Comment