Saturday, March 20, 2010

Random notes from FFI

Sat Feb 27, 2010 3:50 am

Okeh, so kita kidu liat konteks yah. Pake segenap Hadis dan Sirat biografi Muhamad untuk mengerti. Cukup adil. Toh dari situ kita bisa tauurutan kronologis Quran. Pernah dengar tentang doktrin abrogasi kan? Setelah urut, baru tau deh, pesan terakhir dalam satu topik bakal membatalkan yang sebelumnya. Ini kisah sedih Muhamad secara singkat.

Muhamad memulai karir dengan nyolong puisi Pagan Hanif karya Zayd Amr Naufal, ditambah campuran kisah2 Kresten dan Yahudi yang ga kepake. Isinya umumnya mengajak dengan lunak. Tapi jualan model begini ga laku di Mekah, orang2 Quraish ga bego2 amat bisa dikibulin. Setelah Kadijah, sang sponsor, mokat dan Abdul Mutalib, kakek dan pelindung, juga mokat, habislah Muhamad. Bahkan dia sempet ngayal naek Buraq, sembrani berkepala wanita, mampir ke Mesjid Aqsa, yang boro2 ada tiangnya pada waktu itu, untuk tawar-menawar seberapa perlu banyaknya nungging ke Allah per harinya.

Pendek cerita, Muhamad terkencing-kencing kabur ke Medinah minta suaka, karena mau dibunuh. Di malam dia kabur, dia suruh Ali, calon kalifah kelak, untuk nyamar pake kolor ijonya untuk tidur di kamarnya, dasar pengecut.

Di Medinah, segala kebenciannya kepada Yahudi, Kresten, dan segala yang tidak Islami, puas tersalurkan. Muhamad membatalkan semua yang lunak yang sempat terucap di Mekah dengan ayat2 keras.

Q 2:106
Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya,
Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya.
Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu?

Q 16:101
Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja". Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui.

Muhamad mewahyukan Quran sembari lenggang kangkung. Jihad terawal dimulai dengan perjanjian Aqabah, di mana pengikut barunya berseru model Hitler untuk memusuhi segenap manusia, Tabari VI halaman 133. Maka dimulailah penggarongan iringan karavan pedagang demi harta jarahan atau budak sex; di mana yang shahid akan dihadiahkan bidadari. 800 lelaki Yahudi Bani Quraiza yang dianggap dewasa dengan adanya bulu kemaluan disayat lehernya dalam satu hari disaksikan sang Muhamad, Ibn Ishaq, pp. 463-64; Tabari vol. 8, p. 34.

Perjanjian dengan non Muslim-pun dianggap tidak berarti, seperti dalam Hudaibiyah, gencetan senjata hanya dipakai bila masih perlu menguatkan diri. Begitu mulai kuat ya gempur saja. Ini seperti Arafat berdamai di Oslo. Bukhari, Volume 4, Number 361, "Jika aku mengambil sumpah untuk melakukan sesuatu, dan di kemudian hari saya menemukan bahwa lebih menguntungkan untuk melakukan sesuatu yang berbeda, aku akan melakukan hal yang lebih baik, dan membatalkan sumpah saya sebelumnya".

Sat Feb 27, 2010 4:01 am

bianca wrote:Konteks ayat itu diturunkan adalah pada saat kondisi perang. Jadi bukan dalam keadaan damai.

Islam selalu dalam kondisi perang abadi, karena harus menguasai dunia. Kalau tidak, apa misi Hizbut Tahir? Q8:39 Dan perangilah mereka, supaya agama itu semata-mata untuk Allah.

Apa yang di luar Islam harus diperangi. Jihad bukan pergulatan jiwa, tapi sangat fisik dan penuh darah. "Tidak sama antara orang-orang mukmin yang duduk (tidak turut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad (berperang) fi sabilillah."(An Nisa', 4 : 95).

Sun Mar 21, 2010 3:08 am

bianca wrote:Jika perang itu diidentifikasikan sebagai tidak hanya peperangan lahiriyah saja (di medan laga), maka ini dapat dibenarkan. Bukankah ada Hadits Nabi bahwa "peperangan terbesar adalah jihad melawan hawa nafsu"?
Jika melihat konteks ini, maka kita semua senantiasa berada dalam kondisi berjuang dan berperang melawan kejahatan, ketidakadilan dan penyimpangan lainnya. Tapi ini tidak bisa jadi bukti bahwa Islam selalu dalam kondisi berperang melawan kaum/umat di luar Islam.


Memerangi hawa nafsu untuk malas2an perperang maksudnya? An Nisa 4:95 "Tidaklah sama antara mu'min yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar."

Dan berperang itu wajib bagi tiap Muslim. Al Baqarah 2:216 "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

Tujuan Islam adalah mendirikan kalifah global, inilah kompor bagaimana Islam itu selalu dalam perang abadi, lha wong smuanya dimusuhi kok, dan ini harus terjadi sebelom kiamat. Al Anfal 8:39 "Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan." Agama itu maksudnya sistem kehidupan toh? Jadi semua kebudayaan harus diganti menjadi Islam. Kini saya pikir kiamat itu bakal disebabkan Islam itu sediri, karena tidak seperti Bhineka Tunggal Ika yang masih melestarikan budaya setempat; Islam yang sangat tidak toleran akan menyulap dunia menjadi pak jenggot celana ngatung dan ibu2 krudungan yang biru2 digebukin swaminya. Segenap peradaban dunia yang pernah kita kenal akan hancur karena Islam bakal menguasai dunia dengan Arabisasinya. Inilah kiamat.

Tue Sep 22, 2009 4:05 am

Sebelum saya mengaku total murtad, saya ingin sekali melunakkan quran dengan mencoba menafsirkan keanehan atau kekerasan yang ada menjadi banyak kiasan. Maklum, saya mungkin sedikit dipengaruhi ajaran Isa Bugis yang seakan menafsir quran seenaknya.

Setelah menekuni Resource Center di FFI ini, saya sempat senang ada usaha merevisi quran dari Edip Yuksel, tapi dia telah digebug pula sama Ali Sina di sini. Bahkan ada pula Muslim Against Sharia yang berusaha memangkas ayat-ayat kekerasan. Namun semua gugur pada simposium tentang Pembuatan Quran Baru yang direkam di FrontPageMagazine.com.

Intinya, dengan sedemikian santernya hadis dan sirat yang disaksikan oleh banyak sekali nama-nama orang yang benar-benar pernah hidup, maka sejarah turunnya quran dan kehidupan muhamad sukar dihapus. Dengan kata lain, quran tidak bisa berdiri sendiri tanpa dokumen-dokumen tersebut. Apalagi usaha menafsirkannya di luar cara tafsir yang diakui sekarang.

Kini jelas bagi saya, bahwa virus islam hampir tidak mungkin diubah DNA-nya, islam tidak mungkin digembosi dari dalam. Segala wadah seperti JIL yang menuju murtadpun, hanya bisa menambah mesiu takiya islam.

Islam harus ditantang dari luar. Ini karena ajarannya begitu merusak mental sehingga tidak mungkin seseorang yang terjebak di dalamnya bisa diseret keluar tanpa bantuan seperti forum FFI ini.

Sekali lagi, terima kasih FFI karena telah membuka mata saya lebih lebar. Saya akan tetap berpegang teguh pada kemurtadan saya, dan saya akan berusaha supaya saya bisa membantu memurtadkan muslim lainnya di sisa hidup saya yang pendek ini, demi berdirinya prikemanusiaan dari ancaman islam yang mendunia.

Mon Oct 05, 2009 1:29 am

Tambahan. Justru muslim abangan sebenarnya sangat berbahaya, ini adalah massa mengambang yang biasa digunakan sebagai takiya, yang menyebabkan politikus harus bersikap 'politically correct' dalam memberkas kejahatan islam. Belum lagi pentolan islam yang dengan adanya kemoderatan inilah, maka agenda utama islam, yakni mengislamkan dunia menjadi terselubung.

Islam adalah adama damai yang universal, di mana islam akan selalu dalam keadaan perang, sampai dunia terdominasi, barulah 'manis'-nya kedamaian islam akan terasa. Segala ayat lunak yang telah diabrogasi dipakai, didukung oleh kemoderatan itu tadi. Maka, inilah tugas berat yang harus kita emban untuk memurtadkan yang mengambang, sebelum menjadi extrim, atau menjadi bahan bakar mesin takiya.

Wed Oct 07, 2009 2:51 am

intanberlian wrote:Bagi saya asal tidak berperilaku negatif dalam bermasyarakat itu sudah cukup baik.Apa anda punya kepentingan apabila muslim harus MURTAD?????????


Inilah problemnya, hanya sekedar status menjadi muslim saja sebenarnya sudah jadi masalah. Ini karena, massa muslim abangan inilah yang membuat seakan islam itu tampak aman damai humanis dsb. Hal ini jelas mempersulit penumpasan islam secara politik, karena harus pemerintah harus mengambil langkah "hati-hati", atau politically correct.

Ingat, islam itu kan ajaran damai yang universal, dalam arti: islam itu tujuannya mendunia, maka islam selalu dalam status peperangan abadi, hingga seluruh dunia menjadi islam, baru terasa 'manisnya' damai ala shariah. Kalau kuat, gempur, kalo lemah, ya takiya dulu. Jadi, muslim abangan adalah bahan bakar mesin takiya. Maka dari itu harus diselamatkan dari menjadi korban sia-sia. Buat apa hidup sebagai muslim kalo hanya diperalat?

Resiko lain, yang abangan bisa tergelincir menjadi radikal, wah tambah repot.

Fri Oct 16, 2009 4:32 am

Sindrom Stockholm, ringkasan: Sindrom Stockholm adalah respon psikologi yang terkadang dapat dilihat pada sandera penculikan, di mana sandera memberikan tanda-tanda kesetiaan kepada penyandera, tidak memedulikan bahaya atau risiko yang telah dialami sandera itu. Korban menjadi secara emosional menyayangi penyandera, bahkan membela mereka.

Ini adalah sebab kenapa banyak muslim abangan, bahkan reformis, sulit sekali meninggalkan islam. Dibantu dengan peer preassure (tekanan segolongan) yang ada, maka sindrom ini menjadi sangat akut. Bila islam menyandera jiwa seseorang, maka orang tersebut tidak mampu berkutik, jalan pikirannya dan nuraninya lenyap, islam dianggap menjadi penyelamat, segala argumennya hanya pembenaran belaka. Reformis seperti Edip Yuksel, Irshad Manji, kelompok muslim against sharia, islam liberal dan semua yang berusaha mengubah makna quran untuk melepaskan diri dari sejarah dan hadis, tidak mampu jujur mendobrak keluar dari islam. Mereka mencintai islam.

Ini seperti, "kalau tidak kuat, mending gabung". Dengan ajaran gila yang penuh ancaman luar biasa ini, seorang muslim hampir mustahil mampu memiliki nyali, atau sekedar membayangkan untuk meninggalkan islam. Walau bagaimanapun tidak nyamannya agama ini, segala macam alasan ditempuh untuk terus bertahan, apalagi dengan salat, dan zikir yang berupa pengulangan mantera yang mensucikan allah dan muhamad. Dengan tidak adanya konsep keiklasan dalam islam, di mana segala perbuatan dinilai dengan bilangan pahala dosa yang merendahkan manusia seperti keledai yang hanya tau wortel dan pecutan, maka hanya halusinasi surga neraka yang ada di benak seorang muslim.

Muhamad menciptakan islam dengan begitu jenius, dengan logika berputar dan segala kelicikan sehingga islam benar2 sebuah penjara abadi yang merongrong manusia dan terus tumbuh tak terbendung. Caranya:
1) Mengklaim tidak ada nabi lagi setelah dia.
2) Qur'an adalah salinan tablet yang ada di surga yang terjaga
3) Kawin lain agama harus masuk islam.
4) Keturunan otomatis harus islam, diberi nama muhamad, atau nur.
5) Ritual puasa, haji yang menguras energi, uang dan waktu.
6) Asma al husna dan pernik2 lainnya.

Lebih buruknya, ternyata bagi yang non-muslim pula, dengan pertumbuhan pengaruh islam akhir2 ini, baik dengan kekerasan dan lainnya, sindrom ini juga punya cukup pengaruh. Mereka yang membrontak dari agama asal mereka, tanpa sadar terpeleset dengan takiya islam yang manis humanis beserta persamaan gender, berbondong-bondong menjadi mualaf! Mereka begitu takut melihat besarnya kebangkitan islam, sehingga lebih baik bergabung saja.

Sindrom ini tidak berpengaruh kepada muslim radikal, karena mereka merepresentasikan islam itu sendiri, dengan kata lain, justru sebagai pemicu sindrom ini!

Mungkin ada yang bisa membantu jalan keluar dari sindrom ini, sehingga kita bisa segera banjir murtadin?

No comments:

Post a Comment