by siauhiji » Wed Oct 28, 2009 1:46 pm
Mojokerto - Perguruan Ilmu Kalam Santriloka menganggap sebagian isi Alquran sesat dan membahayakan persatuan. Perguruan ini juga mengecam ibadah haji yang dianggap sebagai pembodohan Bangsa Arab terhadap Bangsa Indonesia.
"Alquran sebagian salah dan sesat, sebagian benar. Seperti Surat Alkafirun, itu sesat. Bukan kalam Allah tapi suara orang Arab," kata Pengasuh Perguruan Ilmu Kalam Santriloka Kiai Ahmad Naf'an kepada detiksurabaya.com di Padepokan Santriloka, Kelurahan Kranggan gang 5, Kota Mojokerto, Rabu (28/10/2009).
Menurut pria yang biasa dipanggil Gus Aan ini, Surat Alkafirun menyerukan perpecahan, bukan persatuan. "Bagaimana, kok bisa Tuhan Allah mengecam dan menyuruh orang agar memusuhi orang yang dianggap kafir," jelas Aan.
Terkait dengan Alquran yang beredar di Indonesia, Gus Aan menyatakan salah. Menurutnya, Alquran bukan dari Bahasa Arab. Melainkan Bahasa Kawi, Bahasa Sansekerta dan Bahasa Jawa Kuno. Alquran merupakan buatan orang Arab untuk menjajah Bangsa Indonesia.
"Alquran yang ada ini, dimodifikasi oleh orang-orang untuk merusak Majapahit, Jawa dan Pancasila. Siapa yang bertanggungjawab, kalau Alquran ini salah. Apa nabi mau tanggungjawab," tambah Aan sambil menunjuk Alquran yang ada di depan kakinya.
Terkait ibadah haji, Gus Aan juga menganggap ibadah haji saat ini tidak sesuai dengan inti ajaran Islam. "Siapa yang menyuruh ke Makkah. Dulu banyak orang mati di Terowongan Mina. Begini kok katanya perintah Allah," kata Gus Aan berapi-api.
Menurut Aan, ibadah haji sebenarnya tidak harus pergi ke Makkah dan sekitarnya. "Sudah dikatakan, kalau Allah itu dekat seperti urat nadi, kenapa umat Islam mengitari batu, dan mau dibodohi orang Arab," kata Gus Aan menambahkan.
Sebelumnya Pondok Pesantren dan MUI di Mojokerto meminta polisi melacak keberadaan pengajian Ilmu Kalam Santriloka. Ajaran pengajian komunitas itu dianggap sesat karena tidak mewajibkan puasa Ramadan dan salat 5 waktu.
"Alquran sebagian salah dan sesat, sebagian benar. Seperti Surat Alkafirun, itu sesat. Bukan kalam Allah tapi suara orang Arab," kata Pengasuh Perguruan Ilmu Kalam Santriloka Kiai Ahmad Naf'an kepada detiksurabaya.com di Padepokan Santriloka, Kelurahan Kranggan gang 5, Kota Mojokerto, Rabu (28/10/2009).
Menurut pria yang biasa dipanggil Gus Aan ini, Surat Alkafirun menyerukan perpecahan, bukan persatuan. "Bagaimana, kok bisa Tuhan Allah mengecam dan menyuruh orang agar memusuhi orang yang dianggap kafir," jelas Aan.
Terkait dengan Alquran yang beredar di Indonesia, Gus Aan menyatakan salah. Menurutnya, Alquran bukan dari Bahasa Arab. Melainkan Bahasa Kawi, Bahasa Sansekerta dan Bahasa Jawa Kuno. Alquran merupakan buatan orang Arab untuk menjajah Bangsa Indonesia.
"Alquran yang ada ini, dimodifikasi oleh orang-orang untuk merusak Majapahit, Jawa dan Pancasila. Siapa yang bertanggungjawab, kalau Alquran ini salah. Apa nabi mau tanggungjawab," tambah Aan sambil menunjuk Alquran yang ada di depan kakinya.
Terkait ibadah haji, Gus Aan juga menganggap ibadah haji saat ini tidak sesuai dengan inti ajaran Islam. "Siapa yang menyuruh ke Makkah. Dulu banyak orang mati di Terowongan Mina. Begini kok katanya perintah Allah," kata Gus Aan berapi-api.
Menurut Aan, ibadah haji sebenarnya tidak harus pergi ke Makkah dan sekitarnya. "Sudah dikatakan, kalau Allah itu dekat seperti urat nadi, kenapa umat Islam mengitari batu, dan mau dibodohi orang Arab," kata Gus Aan menambahkan.
Sebelumnya Pondok Pesantren dan MUI di Mojokerto meminta polisi melacak keberadaan pengajian Ilmu Kalam Santriloka. Ajaran pengajian komunitas itu dianggap sesat karena tidak mewajibkan puasa Ramadan dan salat 5 waktu.
---
Senin, 02/11/2009 15:14 WIB
Dituding Aliran Sesat
Terbukti Menyimpang, Pengasuh Santriloka Bertobat
Tamam Mubarrok - detikSurabaya
Mojokerto - Pengasuh Perguruan Ilmu Kalam Santriloka, Kiai Ahmad Naf'an (Gus Aan), akhirnya mengakui jika ajaran Santriloka telah menyimpang dari agama Islam. Gus Aan pun menyatakan bertobat dan meminta para pengikutnya juga bertobat.
"Dengan sadar saya menyatakan bertobat dan tidak akan mengulangi lagi kesalahan-kesalahan yang sudah saya lakukan," kata Gus Aan di depan para wartawan di ruang lobi Satuan Reskrim Polresta Mojokerto, Senin (2/11/2009).
Gus Aan mengaku bertobat setelah mendapat saran dari para ulama NU dan membaca beberapa buku Islam yang diberikan polisi. Sebagai wujud dari pertobatan itu, Gus Aan sudah melakukan salat 5 waktu sejak beberapa hari yang lalu.
Gus Aan menuturkan, selama minta perlindungan di kantor polisi, dirinya teringat saat diajari para kiai NU tentang Islam semasa kecil. Sebagai bukti, Gus Aan lalu dengan cukup fasih melagukan beberapa bait salawat burdah, diajarkan para kiai NU saat kecil.
Pria kelahiran Jombang, 7 Juli 1968 atau 1970 versi KTP ini, juga menyerukan para pengikutnya segera bertobat. "Kalian harus kembali ke jalan yang benar. Segera bersyahadat dan mengerjakan salat 5 waktu dengan benar," tegasnya.
Sebelumnya, ajaran Ilmu Kalam Santriloka, dianggap melenceng dari Islam. Di antaranya ajaran tentang salat dan puasa, yang dianggap melenceng dari Islam. "Saya sangat minta maaf kepada semua umat Islam atas tindakan saya," kata Gus Aan.
Akibat tindakannya yang dianggap sesat itu, Gus Aan lalu dievakuasi ke Mapolresta Mojokerto, beberapa hari lalu. Polisi beralasan, Gus Aan tidak ditangkap. Melainkan meminta perlindungan kepada polisi, guna menghindari amuk massa.
(fat/fat)
Dituding Aliran Sesat
Terbukti Menyimpang, Pengasuh Santriloka Bertobat
Tamam Mubarrok - detikSurabaya
Mojokerto - Pengasuh Perguruan Ilmu Kalam Santriloka, Kiai Ahmad Naf'an (Gus Aan), akhirnya mengakui jika ajaran Santriloka telah menyimpang dari agama Islam. Gus Aan pun menyatakan bertobat dan meminta para pengikutnya juga bertobat.
"Dengan sadar saya menyatakan bertobat dan tidak akan mengulangi lagi kesalahan-kesalahan yang sudah saya lakukan," kata Gus Aan di depan para wartawan di ruang lobi Satuan Reskrim Polresta Mojokerto, Senin (2/11/2009).
Gus Aan mengaku bertobat setelah mendapat saran dari para ulama NU dan membaca beberapa buku Islam yang diberikan polisi. Sebagai wujud dari pertobatan itu, Gus Aan sudah melakukan salat 5 waktu sejak beberapa hari yang lalu.
Gus Aan menuturkan, selama minta perlindungan di kantor polisi, dirinya teringat saat diajari para kiai NU tentang Islam semasa kecil. Sebagai bukti, Gus Aan lalu dengan cukup fasih melagukan beberapa bait salawat burdah, diajarkan para kiai NU saat kecil.
Pria kelahiran Jombang, 7 Juli 1968 atau 1970 versi KTP ini, juga menyerukan para pengikutnya segera bertobat. "Kalian harus kembali ke jalan yang benar. Segera bersyahadat dan mengerjakan salat 5 waktu dengan benar," tegasnya.
Sebelumnya, ajaran Ilmu Kalam Santriloka, dianggap melenceng dari Islam. Di antaranya ajaran tentang salat dan puasa, yang dianggap melenceng dari Islam. "Saya sangat minta maaf kepada semua umat Islam atas tindakan saya," kata Gus Aan.
Akibat tindakannya yang dianggap sesat itu, Gus Aan lalu dievakuasi ke Mapolresta Mojokerto, beberapa hari lalu. Polisi beralasan, Gus Aan tidak ditangkap. Melainkan meminta perlindungan kepada polisi, guna menghindari amuk massa.
(fat/fat)
No comments:
Post a Comment